Manfaat Vitamin D Pada COVID-19

Diposting oleh kdwnm on 18th Aug 2021

Vitamin D telah terbukti dalam menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan. Bersamaan dengan itu, efeknya dalam meningkatkan imunitas seluler dan adaptif juga turut membuat vitamin D patut dipertimbangkan sebagai opsi potensial untuk mengobati dan mencegah COVID-19. Sampai saat ini, belum ada uji klinis yang dilakukan untuk menentukan efek vitamin D secara spesifik dalam menyupresi rantai SARS-CoV-2. Beberapa studi telah meneliti luaran klinis pasien COVID-19 berdasarkan status vitamin D.Sebuah meta analisis yang dilakukan oleh Alipio meneliti 212 pasien COVID-19 dan status vitamin D.


Rerata kadar serum vitamin D adalah 31,2 µg/mL pada gejala ringan; 27,4 µg/ml pada gejala sedang; dan 21,2 µg/ml pada gejala berat. Kadar vitamin D yang normal ditemukan pada 55 pasien dan mayoritas (85,5%) mengalami gejala ringan. Status insufisiensi vitamin D ditemukan pada 80 pasien dan mayoritas (43,8%) mengalami gejala sedang. Pasien dengan status defisiensi vitamin D ada sebanyak 77 orang dan mayoritas (40,3%) mengalami gejala berat. Studi ini menyimpulkan bahwa kadar serum vitamin D berkaitan dengan luaran klinis pasien COVID-19. Dalam hal ini, suplementasi vitamin D mungkin dapat meningkatkan luaran klinis pasien COVID-19, tetapi studi uji klinis acak terkontrol dengan sampel besar perlu dilakukan untuk mengonfirmasinya. Sebuah studi kohort retrospektif di Indonesia, dengan sampel 780 pasien COVID-19, meneliti tentang keterkaitan status vitamin D dan mortalitas pasien COVID-19. Setelah mengesampingkan faktor perancu, seperti usia, jenis kelamin, dan komorbiditas; hasil studi ini menyimpulkan bahwa status vitamin D berkaitan erat dengan mortalitas pasien COVID-19. Angka mortalitas ditemukan lebih tinggi pada pasien dengan insufisiensi vitamin D. Jika dibandingkan dengan pasien COVID-19 dengan status vitamin D yang normal, risiko kematian meningkat sebanyak 10,12 kali pada pasien COVID-19 dengan defisiensi vitamin D. Dalam tinjauan naratif, Grant et al mendukung peran vitamin D dengan konsentrasi tinggi dalam menurunkan risiko infeksi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), termasuk influenza, pneumonia, dan infeksi coronavirus. Suplementasi vitamin D3 dapat diberikan untuk meningkatkan konsentrasi vitamin D.

Kisaran optimal vitamin D untuk mencapai efek protektif adalah 40-60 µg/mL. Untuk mencapai kadar tersebut, suplementasi vitamin D3 perlu diberikan dengan dosis 10.000 IU per hari selama sebulan, lalu dilanjutkan dengan dosis 5.000 IU per hari. Jika vitamin D dosis tinggi diberikan, suplementasi kalsium tidak boleh diberikan dalam dosis tinggi untuk menghindari terjadinya hiperkalemia. Di lain sisi, National Heart, Lung and Blood Institute (NHBLI) melakukan uji acak terkontrol dan menyimpulkan bahwa suplementasi vitamin D3 dosis tinggi tidak memberikan keuntungan yang lebih besar daripada plasebo pada mortalitas pasien dengan defisiensi vitamin D yang sakit kritis. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan suplementasi vitamin D sesuai kebutuhan nutrisi standar harian.

Caviplex D 1000 IU 30 Kaplet merupakan suplemen yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan Vitamin D dengan cepat pada kondisi tertentu seperti: lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, risiko tinggi/penderita penyakit infeksi atau penderita penyakit autoimun. Sudah terdaftar BPOM dengan No. Registrasi POM SD 201511581.
Produk asli dan baru dari produsen.

Caviplex D 1000 IU 30 Kaplet Suplemen Daya Tahan Tubuh dan Antioksidan